Sudah....
kuceritakan kerikil yang sering mengusik mataku hingga berlinang..
tapi selalu kubersihkan agar tak ada yang melihatku seolah menangis...
tapi kenapa harus masuk menggantikan pedih yang sama...

Sudah....
kuceritakan kisah penuntun pilu yang kurapikan pada waktu yg terlewatkan...
tapi selalu kukenangkan agar tak ada yang memperhatikan seolah aku mengingatnya...
tapi kenapa harus menceritakan perulangan seolah kisah itu masih tersisa...

Sudah.....
kuceritakan tentang cara malam yang menjatuhkan...
tak ku berikan ruang sedikitpun pada penglihat lain...
dan selalu tercatat meski tak pernah kuutarakan...
tapi kenapa harus menulis prasasti yang menjatuhkan air mata...

Sudah....
kupersembahkan langkah terbaik yang tak biasanya ku lantunkan...
tak ku tunjukan pada pengharap lain walau terbinasa...
kusuguhkan meski tak pernah tersandarkan agar tersampaikan pesan ketulusan...
tapi kenapa harus menyangkalnya dengan kata2 yang tak seharusnya terdengar...

Mungkin...
waktu yang menjadikanku pendosa yang menjalani hukuman...
berkutat dengan genggaman yang tak ingin kulepaskan...
terdiam pada tempat yang tak ingin kutinggalkan...
hanya mengharapkan waktu berhenti berputar agar kebersamaan tak terhabiskan....


Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.