Diruang dingin dengan sebuah jendela yang terbuka
Menampakan tanaman dan bunga dengan banyak warna
Menjadi satu-satunya penghibur yang ada dalam alunan suara lirih
Kakiku bahkan belum mampu menopang berat tubuh untuk berjalan
Tahukah kau bahwa aku terkurung rindu?
Setetes embun yang membasahi pipi mengungkapkannya
Ternyata itu air mata yang berlinang
Aku masih di tempat yang sama dan terus memikirkanmu..
Menghidupi diri dengan harapan..
Memupuknya dengan menyulam impian yang diidamkan..
Kita masih berada di satu titik yang sama
Entahlah, jarak memisahkan
Waktu tak mempertemukan
Tapi aku dimabuk rindu yang mencekam
Aku masih berada di satu titik yang sama..
Di satu titik yang tak beranjak...
Diberdayakan oleh Blogger.