Mungkin terbiasa menghitung detak jarum jam dan lalu terkesima dan tertidur pulas, hingga pagi membangunkan. Padahal jika saja tegas berbicara pada yang tak berhak, akan memudahkan setiap langkah. mungkin terbiasa membuka keluhan terjaga pada penglihat yang tak seharusnya, hingga pagi menjelang, Padahal jika saja lugas menentukan pada yang tak berhak, akan memperindah setiap langkah. mungkin terbiasa mengurung suara hati dan lalu terlelap didalamnya, hingga pagi membiasakan, Padahal jika saja teguh pada ucapan dan menghindar dari pendongeng yang tak berhak, akan kurindukan setiap langkah

Kini tak lagi, kebebasan hati hanya didapat dari tingkat anak tangga yang berbeda, agar tak tersakiti ataupun kecewa, maka jangan bersedih ketika aku melangkah satu tempat lebih tinggi dan tak dapat kau jamah lagi untuk bersedih.


Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.