Lewat pembiasan, kotak pengap itu menjadi hangat..

Kita adalah himpunan dari berbagai macam cerita yang adakalanya saling beririsan, membaur dan harus menyatu untuk saling melengkapi. Meskipun begitu, irisan-irisan itu adakalanya hanya sebuah pilihan. Pilihan untuk memperhatikan saja atau menjalani 'keparalelan' yang penuh basa-basi.

Menjadi penyendiri di tengah keramaian, Memilih sunyi diantara kebisingan, bukan karena pemalu atau tak ingin menyatu, adakalanya, diam dan memperhatikan, menjadi jalan terbaik dalam ketidaktauan dan kemuakan akan semua perumpamaan yang disampaikan seolah-olah saling mengerti dan memahami, padahal hanya mengaktifkan bom waktu yang seuatu saat akan membuyarkan semua yang telah dibangun itu begitu saja. Sekejap.

Introvert. Sebutlah apapun itu. Minoritas dalam dunia yang kubentuk, memahami dunia apa adanya tanpa harus berselimutkan pengandaian yang tak seharusnya. Memang, adakalanya kita tak harus selalu seperti itu, tapi kita juga memiliki pilihan untuk jujur apa adanya atau bahkan hanya sebatas diam pada ketidak-setujuan itu.

Minum secangkir kopi di pagi hari, atau bercerita pada orang-orang terpilih untuk diikutsertakan, dan tentu saja, orang-orang itu dari berbagai macam cara untuk ditemukan, dan hanya mereka yang bisa memahami tanpa bertanya. Masih kupercaya masih ada banyak untuk ditemukan. Kesejatian yang mengantarkan pada kemaklukman dan jangka waktu yang sangat lama.

Bayangkan, dipagi hari kau sudah harus mendengar ocehan ini-itu tanpa jelas maksudnya, tanpa ada isi terkandung didalamnya, hanya uraian ngalor-ngidul tanpa pesan apapun, lalu berkumpul dengan orang-orang yang kau anggap teman, lingkungan sosial yang berjubel, mereka itu yang kau anggap "sahabat" terdekat, padahal mereka itu yang menertawakan mu ketika terpuruk jatuh kelembah yang dalam, atau kalau kau beruntung mereka hanya menghindar diam seolah kau ini adalah makhluk bervirus penyebab penyakit menular yang mematikan. Kita memang bebas memilih. Termasuk juga kita dalam pilihan itu.

Sebutlah apapun itu, tapi rasanya, beberapa orang saja sudah cukup, meski kadang 'seleksi alam' tak bisa dihindarkan. "Banyak" juga tak berarti apa-apa.

Dengan begitu rasanya sudah cukup lama menjadikan diri sendiri merasakan bebas nya terbang atau nikmat tak terhingga hanya dari segelas kopi yang bahkan berampas pahit. Toh masing-masing dari kita memiliki caranya masing-masing untuk pilihan dan kebahagiaan, setelah kucoba ini-itu, menjajaki berbagai macam cerita atau pengkarakteran yang tak seharusnya. Menyisakan prasasti yang cukup beruntung jika terbaca sepenuhnya. Dan disinilah akhirnya semua bermuara. tempat dimana aku bebas berbicara dengan diriku sendiri, tempat dimana aku menatap seseorang di dalam cermin dan selalu melegakan karena bayangan itu adalah diriku sendiri, bukan orang lain, tempat dimana aku diam tanpa dipertanyakan, tempat dimana orang-orang yang kupilih untuk berbagi, yang bercerita apa-adanya dalam berbagai cara selain-kata-kata saja.

Rasanya, tak ada lagi tempat terbaik selain dunia hening ini, tempat dimana aku menyaksikan banyak peran, pemeran figuran, pemeran utama, antagonis, protagonis, orang gila, orang waras, orang jujur, orang dengan penuh omong kosong tak bermakna, orang yang menasehati tapi dirinya sendiri lebih butuh nasehat itu, bahkan orang kepepet yang selalu berbohong untuk menutupi kelemahannya. Aku bahagia bukan karena menertawakan penderitaan semacam itu, tapi peran-peran yang kusaksikan itu menjadikanku penonton yang bisa duduk manis dalam diam menyaksikan betapa ketidaksinambungan dan ego  berdampak besar untuk jalannya cerita. Skenario yang terjadi begitu saja, mengalir seperti sungai yang mual lalu memuntahkan setiap yang dikandungnya. Aku satu-satunya manusia 'normal' didunia hening ini, dan mereka menganggapku satu-satu nya manusia yang 'tidak normal' di dunia mereka, begitulah penilaian yang sering kita teriakkan pada orang lain. padahal masing-masing dari kita, disadari atau tidak, memiliki Dunia di dalam pikirannya masing-masing. Sebutlah apapun itu...





Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.